Merdeka.com - PKB telah resmi mengusung Jusuf Kalla (JK), Mahfud MD dan Rhoma Irama sebagai kandidat yang akan diusung di Pilpres bulan Juli mendatang. Namun, bisa atau tidaknya salah satu calon untuk diusung tergantung perolehan suara PKB di pemilu legislatif.
Wasekjen PKB Abdul Malik Haramain mengungkapkan, mekanisme untuk mengusung siapa capres dari tiga nama itu belum diputus oleh partainya. Namun dia meyakini, hal itu akan diputus dalam forum resmi yang akan digelar bagi kader PKB mulai tingkat bawah sampai DPP.
"Sebetulnya mekanisme menentukan siapa capres belum ditentukan, PKB ingin melibatkan semua struktur dari tingkat atas DPP, sampai tingkat bawah ranting. Teknis seperti apa nanti akan dibicarakan, yang pasti ada forum formal besar DPP sampai DPC yang menyerap aspirasi dari PAC di kecamatan sampai ranting dan dibawa ke forum besar dan formal," jelas Malik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/1).
Menurut dia, pertemuan tersebut penting sebagai forum legitimasi capres yang akan diusung nanti. Selain lewat forum resmi, dia meyakini bahwa pandangan para ulama Nahdlatul Ulama (NU) juga penting untuk menentukan sikap PKB.
"PKB juga akan mengkonsultasikan sekian banyak calon kepada ulama NU, agar respon positif juga muncul dari NU. Karena itu kami tidak akan melepaskan dukungan dari NU," tegas dia.
Soal keyakinan PKB bisa mengusung capres dan melampaui ambang batas parlemen 20 persen, Malik menuturkan, yang jelas peta politik setelah legislatif pihaknya akan tetap berkoalisi. Dia pun menyerahkan komunikasi politik yang dibangun kepada partai lain oleh para calon kandidat capres.
"Jadi prediksi politik kita di 2014 pasti koalisi, dan kalau lihat dari hampir semua hasil survei itu sulit parpol mengusung capres sendiri. Karena itu, koalisi menurut kita tidak terhindarkan di samping kami menyiapkan sekian banyak forum buat 3 orang ini, kami juga persilakan mereka berkomunikasi dengan kekuatan politik lain," imbuhnya.
Wasekjen PKB Abdul Malik Haramain mengungkapkan, mekanisme untuk mengusung siapa capres dari tiga nama itu belum diputus oleh partainya. Namun dia meyakini, hal itu akan diputus dalam forum resmi yang akan digelar bagi kader PKB mulai tingkat bawah sampai DPP.
"Sebetulnya mekanisme menentukan siapa capres belum ditentukan, PKB ingin melibatkan semua struktur dari tingkat atas DPP, sampai tingkat bawah ranting. Teknis seperti apa nanti akan dibicarakan, yang pasti ada forum formal besar DPP sampai DPC yang menyerap aspirasi dari PAC di kecamatan sampai ranting dan dibawa ke forum besar dan formal," jelas Malik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/1).
Menurut dia, pertemuan tersebut penting sebagai forum legitimasi capres yang akan diusung nanti. Selain lewat forum resmi, dia meyakini bahwa pandangan para ulama Nahdlatul Ulama (NU) juga penting untuk menentukan sikap PKB.
"PKB juga akan mengkonsultasikan sekian banyak calon kepada ulama NU, agar respon positif juga muncul dari NU. Karena itu kami tidak akan melepaskan dukungan dari NU," tegas dia.
Soal keyakinan PKB bisa mengusung capres dan melampaui ambang batas parlemen 20 persen, Malik menuturkan, yang jelas peta politik setelah legislatif pihaknya akan tetap berkoalisi. Dia pun menyerahkan komunikasi politik yang dibangun kepada partai lain oleh para calon kandidat capres.
"Jadi prediksi politik kita di 2014 pasti koalisi, dan kalau lihat dari hampir semua hasil survei itu sulit parpol mengusung capres sendiri. Karena itu, koalisi menurut kita tidak terhindarkan di samping kami menyiapkan sekian banyak forum buat 3 orang ini, kami juga persilakan mereka berkomunikasi dengan kekuatan politik lain," imbuhnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan